Senin, 24 Juni 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA 2 - ASI Ibu Bekerja

Nama : Siti Desimayanti Herlina - 16210584
             Atikah Hardiana - 19210563
             Lisna Siregar - 
Kelas : 3 EA 21


ASI Ibu Bekerja

Kesibukan diluar rumah akibat tuntukan karier serta gencarnya promosi susu formula bayi, menyebabkan semakin banyaknya ibu mengabaikan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan.

Menurut saya, ASI tetap merupakan formula paling sempurna untuk pembentukan kecerdasan pada otak bayi. Karena itu, ASI tidak bisa digantikan dengan susu formula manapun yang hanya mempengaruhi pembentukan fisik pada bayi. Sebenarnya kesibukan bekerja tidak dijadikan alasan bagi seorang ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. Dijaman yang sudah se-modern ini banyak sekali cara yang ditawarkan kepada ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayinya meskipun ia dikejar oleh rutinitas pekerjaan yang begitu padat. Seperti dengan teknik pemompaan, kemudian air susu dimasukan ke dalam wadah yang bersifat steril dari kuman dan bakteri untuk tetap menjaga nutrisi si ASI, sehingga sang buah hati tetap mendapat ASI eksklusif meskipun ibunya bekerja.

Saya pernah membaca disalah satu artikel tentang resiko yang ditimbulkan bila seorang bayi tidak diberikan ASI secara eksklusif minimal selama enam bulan. Seorang bayi berisiko sangat besar terkena gangguan pada saluran pernafasan, saluran pencernaan, penyakit kronis seperti kanker dan diabetes. Dan efek negative yang sangat berbahaya bagi bayi adalah resiko kematian pada bayi yang sangat tinggi akibat daya imunitas tubuh bayi sangatlah kurang.

Untuk itu, kampanye keunggulan ASI yang tidak bisa digantikan oleh susu formula perlu digiatkan. Bentuk kampanye dapat berupa seminar, iklan, flayer, atau apapun itu bentuknya agar dapat memotivasi para ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Kita dapat mencontoh dari negara maju seperti Amerika yang tingkat wanita bekerjanya sangat tinggi tetapi tetap memberikan ASI eksklusif. Disana kampanye tentang pemberian ASI secara eksklusif sudah sangat meluas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar