Jumat, 05 April 2013

TREN GADGETS DI KALANGAN MAHASISWA


Tren gonta-ganti barang khususnya gadget saat ini sudah melanda seluruh lapisan umur. Dari anak SD hingga usia lanjut. Tren gonta-ganti gadget pun sebenarnya bukan hal baru, namun rupanya masih dijalani oleh banyak orang, terutama didukung banyaknya produk gadget baru yang makin meramaikan pasar dengan harga bervariatif pula.

Maraknya mahasiswa yang bergonta ganti handphone bisa dilihat dari sisi positifnya, yakni mereka belum mendapatkan fitur yang diinginkan. Namun begitu masih ada segi negatifnya, yaitu budaya konsumtif yang kurang cocok bagi para mahasiswa.

Gaya hidup atau lifestyle menjadi alasan sebagian orang untuk terus mengikuti arus perkembangan teknologi. Hal ini didukung oleh adanya anggapan bahwa masyarakat modern adalah mereka yang selalu mengikuti perkembangan teknologi, termasuk diantaranya perkembangan gadget-gadget terbaru. Walhasil, penggunaan gadget hanyalah sebagai prestise yang menunjukkan gaya hidup masyarakat modern, tak lebih. Pertanyaannya, efisien-kah?.
Masih segar dalam ingatan kita, ketika Blackberry, satu dari sekian pabrikan gadget yang digandrungi saat ini - mengadakan pemotongan harga secara besar-besaran pada beberapa produk gadget mereka. Segera, bagai seonggok gula yang menggoda, para penggila gadget pun berduyun-duyun datang bagai semut. Ironisnya, demi mendapatkan gadget idaman, ribuan orang rela berdesak-desakan. Lucunya, tidak sedikit dari para pemburu itu yang mengerti benar penggunaan gadget yang diincarnya. Bahkan boleh dibilang, sebagian dari kita rela menebus harga jutaan untuk gadget tercanggih, hanya untuk fungsi-fungsi standar yang juga bisa didapatkan dari gadget dengan harga yang lebih terjangkau. Efisien kah?.

Gonta-ganti gadget adalah fenomena berikutnya yang menandakan tidak efisiennya masyarakat dalam ber-gadget. Hanya karena alasan takut dibilang ketinggalan jaman, sebagian dari kita rela merogoh kocek untuk berganti gadget secara rutin. Bosan adalah alasan lain yang menjadi faktor merebaknya tren gonta-ganti gadget. Hebatnya, terkadang kurun waktu pergantian gadget satu dengan gadget lainnya hanyalah beberapa minggu bahkan beberapa hari saja.

Sudah selayaknya bagi kita seorang mahasiswa yang dididik untuk jadi pintar, sebagai penemu dan pengguna teknologi, untuk menggunakan teknologi (terutama gadget) sesuai dengan kebutuhan. Karena pada dasarnya, manusia adalah penemu teknologi itu. Manusia bukanlah budak teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar