Apa
yang terlintas di otak Anda ketika memikirkan tentang hari Senin? Atau apakah
yang Anda lakukan ketika Anda bangun tidur dan menyadari bahwa hari ini adalah
hari Senin? Pasti kebanyakan langsung berfikir untuk memulai rutinitasnya.
Kebanyakan
orang mengawali hari Senin dengan mengeluh dan memasang muka cemberut ketika
harus menghadapi rutinitas mereka kembali. Selain itu, banyak orang menganggap
bahwa hari Senin berarti liburan dan waktu bersantai mereka di akhir pekan
harus berakhir dan mereka harus memulai untuk menjalani aktivitas dan rutinitas
yang tentu saja membosankan. Itulah salah satu alasan mengapa hari Senin sering
disebut Monday Blues.
Banyak
orang sering terlambat ketika harus pergi ke kantor, jalanan macet di sana sini
pada Senin pagi. Dan tahukah Anda bila kebanyakan orang tidak akan bekerja
efektif pada hari Senin. Hal ini sering juga dikenal dengan istilah sindrom
hari Senin.
Saya
sendiri adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tidak menyukai hari
senin. Bisa dibayangkan, dihari senin saya harus menghabiskan waktu lebih dari
4 jam hanya untuk berpindah posisi dari rumah saya dibekasi menuju kantor yang
berada di daerah benhil. Yang sebenarnya dihari lain paling lama hanya butuh 2
jam saja. Pernah ada kejadian dimana saya sudah tidak tahan dijalan, saya
memutuskan untuk memutar balik kendaraan saya dan kembali kerumah.
Lalu
saya sadari tidak mungkin jika setiap hari senin datang saya harus tidak masuk
kerja. Saya mulai mencari solusi untuk ketidak sukaan saya dihari senin.
Seperti agar tidak terlalu lama dijalan, saya harus berangkat 1 jam lebih awal
dibandingkan dengan rata-rata jam orang lain berangkat kerja. Mempersiapkan apa
yang kira-kira saya butuhkan untuk menghilangkan jenuh saat terjebak kemacetan.
Dan yang paling penting adalah tidak menunda pekerjaan di hari terakhir kerja
untuk dikerjakan di hari pertama kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar